Minggu, 03 November 2019

Penumpang Masih Kebingungan di Bandara Ahmad Yani Baru

Gojek serta Solidiance Uji Coba Motor Listrik

, Jakarta - Konsultan manajemen Solidiance serta Gojek lakukan feasibility study motor listrik di ruang Jakarta. Eksperimen itu untuk tahu apa motor listrik dapat jadi transportasi penting warga di waktu depan.

Associate Mitra serta Country Head Indonesia di Solidiance Gervasius Samosir menerangkan, uji coba eksperimen ini akan dikerjakan pada Juli 2018. Uji coba ini ikut menyertakan driver Gojek yang bekerja di daerah Jabodetabek dengan arah penting untuk mengukur efisiensi ongkos motor listrik dibanding dengan kendaraan memiliki bahan bakar fosil, katanya di Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.

Simak juga: Tahun Ini, Go-Jek Yakinkan Ekspansi Usaha ke Singapura Menurutnya, ada dua fakta Indonesia butuh berubah ke kendaraan listrik. Pertama, bidang transportasi Indonesia adalah salah satunya kontributor penting karbon dioksida yang tinggi, serta sepeda motor ialah pemicu intinya. Ke-2, bahan bakar fosil dengan perlahan-lahan makin tipis serta dipandang tidak sustainable jadi sumber daya hari esok.

Diluar itu, ditengah-tengah populasi sepeda motor yang makin bertambah, motor listrik ini adalah salah satunya usaha untuk sediakan service transportasi cepat yang ramah lingkungan.

Berdasar analisa paling baru dari Solidiance, pasar kendaraan listrik di Indonesia diproyeksikan selalu tumbuh walau sekarang masih juga dalam step perkembangan awal. Sekarang, tingkat penetrasi kendaraan motor listrik di Indonesia baru sampai 0,14 %. Angka itu masih jauh dari target pemerintah yang memiliki sasaran sekitar 2,1 juta motor listrik pada 2025.

Selain itu, Ramda Yanurzha sebagai Head of Research of Gojek Indonesia, meyakini motor listrik dapat jadi salah satunya jalan keluar untuk menolong partner driver kurangi ongkos operasional serta membuat transportasi lebih efektif. Misi kami ialah memberi efek sosial positif pada Indonesia dan menolong tingkatkan skala tidak mati partner kami lewat pengembangan serta tehnologi, sebut ia.

Head of Research of Gojek Indonesia ini menjelaskan Indonesia sekarang sudah tergantung pada bahan bakar fosil sepanjang sekian tahun. Sejumlah besar dari kendaraan itu memakai bahan bakar yang sudah mengakibatkan permasalahan lingkungan khususnya emisi karbondioksida yang tinggi.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar