Senin, 18 November 2019

Stasiun Maguwoharjo Hubungkan 3 Kota Jogja Solo Semarang

Jumlah Nasabah BRI Kediri yang Duitnya Raib Terus Bertambah

, Kediri - Jumlahnya nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kediri yang alami pembobolan rekening sudah makin bertambah jadi 87 orang dari mulanya 30 orang. BRI minta beberapa nasabah tidak menarik dana mereka sebab akan mendapatkan pergantian seutuhnya.

Kepala Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Besar Erick Hermawan menjelaskan polisi sudah menyelidik beberapa anjungan tunai mandiri (ATM) punya BRI di Kecamatan Ngadiluwih. Karena, korban pembobolan ini sebagian besar memakai ATM di daerah itu. “Kami memberikan instruksi semua nasabah BRI lakukan penelusuran saldo,” kata Erick, Rabu, 14 Maret 2018.

Sekitar 87 nasabah yang akui dananya raib itu datang dari Kantor Cabang Pembantu Unit Ngadiluwih serta Purwokerto. Rinciannya ialah 33 nasabah BRI Kantor Cabang Pembantu Unit Ngadiluwih serta 54 nasabah Kantor Cabang Pembantu Unit Purwokerto. Sedang untuk saldo nasabah yang terdebit dengan misterius sampai ini hari tidak segera dibuka oleh BRI dengan fakta kerahasiaan perbankan.

Polisi sudah mengecek beberapa orang berkaitan dengan masalah ini, salah satunya Kantor Daerah BRI Malang, Kantor Cabang BRI Kediri, serta Kepala Unit BRI Ngadiluwih. Sampai sekarang, team Info Tehnologi BRI Pusat masih menyelidik kebocoran dana nasabah itu dengan team spesial Polda Jawa Timur. “Kami mengecek saksi korban untuk kumpulkan data siapapun yang merasakan terdebit,” kata Erick.

Asisten Manager Operasional Kantor Cabang BRI Kediri Sumarsono minta beberapa nasabah masih tenang serta tidak menarik dana mereka. Ia menyarankan nasabah tidak mengubah dana ke bank lain sebab ditanggung akan dikembalikan utuh. “Kami tidak menyarankan perpindahan rekening ke bank lain,” tuturnya.

Proses pengembalian ini, menurut Sumarsono, akan dipercepat melewati ketetapan Otoritas Layanan Keuangan. Dari standard waktu optimal 20 hari, BRI pastikan dana nasabah itu akan kembali dalam tempo 14 hari. Sekarang, data-data nasabah yang alami pengurangan sudah masuk ke kantor pusat.

Sumarsono akui tidak tahu persis berapakah dana nasabah yang terdebit. Ia berkelit data itu jadi otoritas kantor unit untuk buka.

Selain itu, beberapa nasabah BRI sebagai korban pembobolan akui akan menanti pergantian saldo. Mereka pun tidak terpikir ajukan tuntutan perdata pada pihak bank. “Berapa juga uang yang hilang, akan ditukar kok,” kata Iriani, piranti Desa Tales yang akui kehilangan uang Rp 4 juta dalam insiden ini.

Sikap sama dikerjakan rekanan kerjanya di kantor Desa Tales yang alami hal sama. Cuma, untuk keamanan, Iriani pilih memblok sesaat rekeningnya di BRI.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar